KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur
Atas Kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas Rahmat dan Karunianya dalam
Penyelesaian Tugas Saya dengan judul Melakukan Pemasaran Barang dan Jasa.
Materi ini memuat 5
(Lima) Kompetensi dasar yaitu Mengidentifikasi Segmen Pasar, Menyusun Rencana
Pencapaian Target Pasar, Menyusun Rencana Pemasaran, Menerapkan Prinsip-prinsip
Bauran Pemasaran, Menerapkan Sistem Informasi dan Tegnologi Penjualan.
Semoga Materi Pemelajaran ini
Bermanfaat Sebagai Bahan atau sumber informasi bagi Mahasiswa/siswi pada Mata
Kuliah keahlian Bisnis dan Manajemen, Kompetisi keahlian pasar atau pihak lain
yang ingin mempelajari keterampilan pada bidang pemasaran barang dan jasa.
Medan,
Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kegiatan
Belajar 1 : Mengidentifikasi segmen Pasar
A.
Pengertian Segmentasi Pasar
B.
Tujuan dan Strategi Segmentasi Pasar
C.
Segmentasi Pasar yang Efektif
D.
Segmentasi Pasar Dilihat dari Segi
Geografis, Demografis, dan Psikografis
Kegiatan
Belajar 2 : Menyusun Rencana Pencapaian Target Pasar
A.
Pengertian Target Pasar
B.
Rencana dan Strategi Target Pasar
C.
Tingkat Konsumsi Barang dan Sifat Barang
D.
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
E.
Tujuan Pemakaian Produk
F.
Lini Produk dan Siklus Kehidupan Produk
Kegiatan
Belajar 3 : Menyusun Rencana Pemasaran
A.
Pengertian dan Tujuan Rencana Pemasaran
B.
Penyusunan Rencana Pemasaran
C.
Penyusunan Rencana Pemasaran dengan
Metode Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah, Jangka Pendek, Dekade dan
Tahunan
D.
Perencanaan Produksi Berdasarkan
Perencanaan Pemasaran
E.
Perencanaan Produk Barang
F.
Langkah-langkah Perencanaan Pemasaran
Kegiatan
Belajar 4 : Menerapkan Prinsip-Prinsip bauran Pemasaran
A.
Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing
Mix)
B.
Prinsip-prinsip Bauran Pemasaran (Marketing
Mix) dan Penerapannya
Kegiatan
Belajar 5 : Menerapkan Sistem Informasi dan Teknologi Penjualan
A.
Pengertian Sistem Informasi Penjualan
B.
Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
C.
Sistem Penjualan Sederhana dan Sistem
Penjualan Modern
D.
Penerapan Sistem Informasi dan Teknologi
Penjualan
DAFTAR
PUSTAKA
1.
MENGIDENTIFIKASI SEGMEN PASAR
A.
Pengertian Segmentasi Pasar
Segmen pasar adalah kelompok-kelompok
pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan,karakteristik,atau tingkah laku yang
mungkin membutuhkan produk yang berbeda.Segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam
satuan-satuan pasar (segmen pasar ) yang bersifat homogen.
Manfaat utama yang diperoleh dengan segmentasi pasar adalah sebagai
berikut:
1.
Segmentasi pasar dapat memperbaiki
proses alokasi sumber daya pemasaran yang dimiliki perusahaan.
2.
Segmentasi memungkinkan perusahaan
melakukan proses identifikasi kesempatan pemasaran dengan cara lebih baik.
3.
Segmentasi memberi arah yang jelas bagi
perencanaan pemasaran untuk kelompok konsumen yang menjadi pasar sasaran.
4.
Segmentasi menjadi dasar bagi upaya
menempatkan produk dalam persaingan.
5.
Segmentasi pasar memberi arah bagi
pengembangan produk perusahaan.
B.
Tujuan dan Strategi Segmentasi Pasar
Tujuan segmentasi pasar
adalah untuk menghemat usaha-usaha pemasaran dengan menitikberatkan kepada
pembeli yang berminat tinggi untuk membeli.
Strategi segmentasi
pasar dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
1.
Strategi Konsentrasi
Perusahaan
mengarahkan upaya pemasarannya ke segmen pasar tunggal melalui satu bauran
pemasaran.
2.
Strategi Multisegmen
Perusahaan
mengarahkan upaya pemasarannya pada dua atau lebih segmen dengan menerapkan
bauran pemasaran yang berbeda pada setiap segmen. Strategi multisegmen
seringkali memerlukan volume produksi yang lebih besar,matri yang lebih banyak,
dan kecakapan yang lebih bervariasi, dengan demikian biaya produksi menjadi
lebih besar disbanding strategi konsentrasi.
3.
Strategi Gabungan
Pada strategi
ini,perusahaan memfokuskan pada kesamaan tiap segmen pasar dari pada perbedaan
karakteristiknya.Strategi ini tidak memerlukanbiaya yang besar karena hanya
menerapkan satu bauran pemasaran saja,sehingga strategi ini menarik bagi
perusahaan yang memiliki sumber daya terbatas.
C.
Segmentasi Pasar yang Efektif
Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk membagi-bagi pasar (segmentasi), namun tidak semua segmentasi
pasar efektif bagi perusahaan. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal,maka
segmentasi pasar harus memenuhi syarat berikut:
1.
Dapat Diukur (Measurable )
Daya
beli setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu,artinya bahwa
pengelompokan pasar hendaknya tidak terlalu luas dan jangan terlalu sempit. Jika
terlalu luas,maka sifatnya masih homogen sehingga reaksi konsumen terhdap
kegiatan pemasaran masih ditanggapi dengan cara yang berbeda-beda.Jika terlalu
sempit akan berakibat terlampau banyak segmen pasar yang berbeda yang
memerlukan perlakuan yang berbeda pula.
2.
Dapat Dicapai (Accessible)
Seberapa
jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif dalam arti bahwa secara
wajar mereka akan mempunyai respon tertentu jika mendapat perlakuan pemasaran
pula.
3.
Dapat Dibedakan (Differentiable)
Segman
harus dapat dibedakan,artinya dapat dipisahkan ke dalam segmen atau
kelompok-kelompok yang memiliki sifat yang berbeda,sehingga segmen-segmen itu
akan mempunyai reaksi yang berbeda
terhadap perlakuan dan program pemasaran yang berbeda.
4.
Besarnya/Jumlahnya Haruslah Cukup
Berarti (Substantial)
Jumlah
segmen harus cukup berarti agar segmentasi menjadi cukup luas sehingga
penguasaan terhadapnya akan cukup menguntungkan. Jadi, satu segmen haruslah
merupakan kelompok homogeny yang cukup besar sehingga satu program pemasaran
khusus cukup memadai untuk disusun dan dilakukan.
5.
Dapat Dilaksanakan/Harus Bersifat
Operasional (Actionable)
Hal ini berarti
bahwa program-program yang efektif dapat disusun untuk dapat menarik minat
suatu segmen pasar.
D.
Segmentasi Pasar Dilihat Dari Segi
Geografis,Demografis,dan Psikografis
1.
Segmentasi Geografis
Segmentasi
geografis dilakukan dengan cara mengelompokkan konsumen yang tersebar di
berbagai wilayah ke dalam kelompok konsumen tertentu atas dasar unit geografis,seperti
provinsi,kabupaten,kecamatan,kota,arah mata angin atau bahkan kawasan tertentu.
Perusahaan mungkin memutuskan beroperasi untuk melayani satu atau lebih area
geografis yang dianggap menarik.
2.
Segmentasi Demografis
Demografis
menjadi dasar segmentasi karema masalah kependudukan mudah di ukur dan
kebutuhan konsumen sangat berhubungan dengan variable-variabel kependudukan.
Sebagian besar perusahaan kini menggunakan lebih dari satu variable demografis
untuk melakukan segmentasi pasar.
3.
Segmentasi Psikografis
Faktor
ini menitikberatkan pada masalah status social,kepribadian,sikap mental,serta
manfaat produk yang dibeli seseorang. Seseorang yang berada dalam kelompok
demografi yang sama belum tentu menunjukkan aspek psikografis yang sama.
4.
Segmentasi Perilaku
Segmentasi
perilaku membagi konsumen menjadi beberapa kelompok berdasarkan
pengetahuan,sikap,penggunaan,atau respon terhadap produk.Banyak produsen
percaya bahwa variable perilaku merupakan titik awal yang paling tepat untuk
membangun segmentasi pasar walaupun sebenarnya akan sngat tergantung pada jenis
produk yang ditawarkan.
2.
MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET
PASAR
A. Pengertian
Target Pasar
Target Pasar (Target
Market) adalah suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan
perusahaan agar mau membeli produk yang dipasarkannya.Untuk menetapkan target
pasar, perusahaan harus menilai secara hati-hati segmen mana yang akan dimasuki
dan berapa ukuran segmennya.
Faktor-faktor yang
dapat memengaruhi penetapan target pasar, antara lain sebagai berikut :
1.
Ukuran
Segmen
Perkiraan besarnya
segmen yang akan dituju merupakan faktor penting untuk memutuskan aapakah
segmen pasar tersebut cukup berharga
untuk ditindaklanjuti. Perusahaan besar
akan memilih segmen dengan volume penjualan
besar dan cenderung menghindari atau menolak segmen yang kecil.
Sebaliknya perusahaan kecil menghindari segmen yang besar karena mereka akan
memerlukan sumber daya yang lebih banyak lagi.
2.
Sumber
Daya Perusahaan
Perusahaan mendapatkan
sumber dayanya dari dalam perusahaan sendiri maupun melalui kerja sama dengan
pihak luar. Adapun konsekuensi bekerja sama dengan pihak luar yaitu keuntungan
dan risiko akan ditanggung bersama. Bentuk kerja sama dengan pihak luar dapat
dilakukan dengan production sharing atau
dengan venture.
3.
Analisis
Situasi
Pada umumnya analisis
yang dilakukan perusahaan adalah analisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta peluang dan
ancaman yang dihadapi, atau dikenal juga dengan analisis SWOT (Strength, weakness, opportunities, dan
threats)
4.
Pertumbuhan
Segmen
Sasaran pemasaran yang
paling utama adalah pertumbuhan segmen untuk jangka waktu yang akan datang.
Faktor-faktor yang ikut mempengaruhi pertumbuhan segmen diantaranya seperti
angka penjualan dan para pelanggan.
5.
Faktor
Pesaing
Suatu segmen mempunyai
ukuran dan pertumbuhan baik tetapi mempunyai
potensi laba yang kecil karena banyaknya pesaing. Lebih sedikit persaingan,
lebih menariklah target pasar tersebut untuk
dimasuki dan lebih besar pula
laba yang akan didapat.
Ada 5 macam ancaman
persaingan yang mempengaruhi kemampuan mendapatkan laba perusahaan, yaitu :
a.
Pesaing segmen yag sudah ada sebelumnya
b.
Pendatang baru
c.
Produk penggnati (subtituse product)
d.
Meningkatkan kemampuan menawar dari
pembeli
e.
Meningkatnya kemampuan menawar dari
penyedia
B. Rencana dan Strategi Target Pasar
Penetapan target pasar
adalah kegiatan menilai serta memilih salah satu atau lebih segmen yang akan
dimasuki suatu perusahaan.
Tujuan penyusunan
rencana pencapaian target pasar antara lain sebagai berikut :
1.
Pencapaian hasil yang akan dituju
2.
Pencapaian kualitas barang
3.
Pencapaian kuantitas barang
4.
Pencapaian geografis
Ada
tiga strategi target pasar, yaitu sebagai berikut :
a.
Undifferentiated marketing (pemasaran serbasama)
Starategi
Undifferentiated marketing ini didasarkan pada adanya penghematan biaya-biaya
dalam bidang pemasaran secara khusus dan biaya-biaya perusahaan secara umum.
b.
Differentiated marketing (pemasaran serbaneka)
Differentiated
marketing adalah usaha untuk
mengidentifasikan kelompok-kelompok pembeli tertentu dengan membagi pasar
ke dalam dua kelompok atau lebih.
c.
Concentrated marketing (pemasaran segmen tunggal)
Concentrated
marketing adalah usaha perusahaan untuk memusatkan pemasaran produk-produknya
pada satu atau beberapa kelompok pembeli potensial saja.
C. Tingkat Konsumsi Barang dan Sifat
Barang
1.
Barang-barang
tidak tahan lama (Non-Durable Goods)
Barang-barang yag tidak
tahan lama adalah produk yang berwujud (tangiable
goods) yang dikonsumsikan hanya satu kali atau beberapa kali dalam awaktu yang tidak begitu lama. Contoh
barang-barang ini adalah sayuran, buah-buahan, beras, daging, gula, kopi, teh,
minyak goring dan pasta gigi.
2.
Barang-barang
k tahan lama (Durable Goods)
Barang-barang yag tahan
lama adalah produk yang berwujud (tangiable
goods) yang dapat digunakan berkali-kali tanpa mengurangi jumlah
barang-barang tersebut serta dapat digunakan untuk jangka waktu ayng lama.
Contohnya lemari es, mobil, motor, televisi, meja, kursi, dan pakaian.
3.
Jasa
Jasa adalah setiap
layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang diperjualbelikan, yang
ditawarkan perusahaan untuk dimanfaatkan oleh konsumen. Contohnya jas restoran,
jasa penginapan, jasa perbengkelan, jasa pengacara, jasa perbaikan, dan jasa
asuransi.
D. Proses Pengambilan Keputusan
Pembelian

E. Tujuan Pemakaian Produk
1.
Produk
konsumsi (shoping products)
Pembeli produk konsumsi
adalah konsumen akhir. Penggolongan produk konsumsi sifatnya relative, karena
dipengaruhi oleh pandangan pembeli. Satu jenis
barang dapat masuk ke dalam beberapa golongan karena pembelinya
berbeda-beda.
Secara garis besar,
produk konsumsi dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu :
a.
Produk shopping (shopping products)
Produk shopping adalah
produk yang dibeli konumen dengan melakukan perbandingan terlebih dahulu
mengenai kualitas, model, harga, manfaat, dan sebagainya secara cermat.
b.
Produk special (special products)
c.
Produk convenience (convenience
products)
d.
Produk yang tidak dicari (unsought products)
F.
Lini Produk dan Siklus Kehidupan Produk
Banyaknya
lini produk yang diatawarkan suatu perusahaan akan mempengaruhi posisinya di
pasar. Semakin banyak produk yang ditawarkan, maka kemungkinan tercapainya laba
yang lebih besar daripada hanya hanya menawarkan satu jenis produk akan
tercapai.
1.
Lini
Produk (Product Line)
Lini Produk (Product
Line) merupakn kelompok produk yang berhubungan erat dengan cara yang sama,
dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui tipe yang gerai
yang sama, atau mempunyai kisaran harga yang sama.
2.
Siklus
Hidup Produk (Product Life Line)
Siklus Hidup Produk
(Product Life Line) adalah perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk
selama masa hidupnya.
Siklus kehidupan produk
terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perkenalan (introduction), pertumbuhan
(growth), kedewasaan (matury), serta penurunan (decline).
a. Tahap perkenalan (introduction)
Pada tahap ini,
penyaluran atau disribusi produk masih terbatas sehinga laba yang diperoleh
masih rendah. Meskipun volume penjualan belum tinggi, tapi produk dipasarkan
dalam jumlah besar.
b. Pertumbuhan (growth)
Pada tahap ini konsumen
mulai mengenal produk yang bersangkutan, jumlah penjualan semakin meningkat
dengan cepat.
c. Kedewasaan (matury)
Pada tahap ini, jumlah
penjualan mulai meningkat namun lama kelamaan jumlah penjualan tetap, bahkan
cenderung menurun, laba juga mulai menurun sementara persaingan semakin erat.
d. Penurunan (decline)
Pada tahap ini, pasar
yang dikuasai semakin sempit, jumlah penjualan mulai menurun, laba juga
menurun, bahkan cenderung mengalami kerugian.
MENYUSUN RENCANA PEMASARAN
A. Pengertian Dan Tujuan Rencana
Pemasaran
1.
Pengertian Rencana Pemasaran
Rencana
Pemasaran adalah pernyataan tertulis
2.
Tujuan Rencana Pemasaran
*
mendorong pemikiran yang sistematis mengenai masa depan perusahaan,
*
meningkatkan koordinasi dalam pemasaran
*
menetapkan standar prestasi dalam mengukur hasil pemasaran
*
memberikan dasar yang logis dalam mengambil keputusan,
* meningkatkan kemampuan dalam menghadapi
perubahan-perubahan dalam pemasaran
*
menyelaraskan kegiatan pemasaran,
*
mengoptimalkan dan mengintensifkan cara-cara berusaha dalam bidang pemasaran,
* menjamin
keserasian antara bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan, serta
*
mengendalikan usaha-usaha kegiatan pemasaran
Rencana pemasaran yang
telah disusun dengan baik bisa di jadikan sebagai dasar dalam mengukur dalam
keberhasilan program pemasaran perusahaan.
B. MENYUSUN RENCANA PEMASARAN
1.
Ringkasan
Eksekutif (Executive Summary)
a. Memperkenalkan
perusahaan dengan cara menjelaskan
secara ringkas keadaan perusahaan dan produk (barang) atau jasa yang
ditawarkan.
b. Pernyataan
visi, misi, dan tujuan perusahaan;
c. Ringkasan
dari tujuan dan strategi pemasaran yang direkomendasikan yang terdapat dalam
rencana pemasaran.
2.
Gambar
Situasi Saat Ini (Current Situation)
a.
Situasi pasar mengambarkan tentang pasar
sasaran, seperti ukuran pasar dan pertumbuhan pasar selama beberapa periode
terakhir, baik secara keseluruhan maupun menurut segmen pasar dan geografis
b.
Situasi produk, mengambarkan penjualan,
harga, margin kontribusi dan laba bersih yang dihasilkan selama periode
tertentu.
c.
Situasi pesaing, menjelaskan pesaing
utama perusahaan beserta ukuran usahanya, sasaran,pangsa pasar, mutu produk,
strategi pemasaran dan karakteristik lain yang relevan.
d.
Situasi distribusi, menjelaskan tentang
ukuran dan pentingnya satiap saluran distribusi.
e.
Situasi lingkungan makro, menjelaskan
kecenderungan lingkungan makro-demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum,
social, budaya yang dapat memengaruhi.
3.
Analisis
Pesaing dan Isu-Isu (Competitor and Issues Analysis)
Analisis
pesaing menginformasikan mengenai perusahaan lain (pesaing) yang menawarkan
produk (barang) dan jasa yang sama, dan mencari isu-isu yang berpotensi menjadi
penantang perusahaan.
4.
Tujuan
Pemasaran (Marketing Objectives)
Tujuan
pemasaran disajikan untuk meningkatkan kesadaran akan keberadaan produk barang
dan/atau jasa yang ditawarkan prusahaan ke pasar.
5. Strategi Pemasaran (Marketing
Strategy)
a.
Product, yaitu barang dan/atau jasa yang
ditawarkan perusahaan, antara lain meliputi fitur (feature) dan kegunaan
(benefit), yang ditawarkan sebagai pemenuhan kebutuhan konsumen.
b.
Price, yaitu harga produk yang
ditawarkan (pricing strategy) dan kebijakan atau sistem pembayarannya (payment
policies).
c.
Promotion, yaitu alat/media promosi yang
akan digunakan pemasar atau taltik yang akan diterapkan dalam merealisasikan
rencana promosi (promotion plan) dalam rangka mewujudkan tujuan pemasaran
perusahaan.
d.
Place, yaitu pendistribusian produk
mengenai bagaimana dan di mana perusahaan akan menempatkan (mendistribusikan)
produk sehingga pelanggan mudah mendapatkannya.
6. Program Kegiatan (Action Program)
Program
kegiatan memaparkan tentang daftar kegiatan pemasaran yang akan dilakukan
perusahaan. Program kegiatan ini meliputi kegiatan apa yang akan dilakukan,
kapan dimulai dan kapan akan selesai, siapa yang akan melaksanakan dan siapa
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
7. Anggaran (Budget)
Anggaran
berisi mengenai pemikiran perincian biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
semua kegiatan pemasaran.
8. Pengukuran/Evaluasi
(Measurement/Evaluation)
Bagian
ini mengukur hasil pelaksanaan atau implementasi rencana kegiatan pemasaran
yang dilakukan perusahaan.
9. Dokumen Pendukung (Supporting
Documents)
Bagian
ini berisi dokumen-dokumen pendukung yang disajikan referensi dalam komponen
lain dari rencana pemasaran, misalnya hasil penelitian/riset pasar dan evaluasi
kegiatan pemasaran pada masa lalu.
C. Penyusun Rencana Pemasaran Dengan
Metode Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah, Jangka Pendek, Decade, Dan
Tahunan
1.
Perencanaan
Jangka Panjang
Perencanaan
jangka panjang mirip dengan perencanaan strategis namun agak lebih spesifik, mencakup suatu periode
waktu yang panjang beberapa tahun. Perencanaan strategis adalah deskripsi umum
dari harapan perusahaan mengenai bagaimana cara memenuhi misi mereka.
Pada umumnya setiap rencana jangka
panjang, berjangka waktu lebih dari 5 tahun.
2.
Perencanaan
Jangka Menengah
Jika
dibandingkan dengan perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah
bersifat agak sementara dan cenderung berubah. Rentang waktu perencanaan ini
biasanya berkisar dari 1 sampai 5 tahun, tergantung rentang waktu yang
digunakan dalam perencanaan jangka panjang. Apabila rencana jangka panjang
perusahaan dibatasi 3 tahun, rencana jangka menengah mereka mempunyai periode 1
sampai 3 tahun, begitu seterusnya. Untuk forecasting, perencanaan jangka
menengah mempunyai periode waktu 3 sampai 12 tahun.
3.
Perencanaan
Jangka Pendek
Untuk forecasting,
perencanaan jangka p[endek adalah kurang dari 3 bulan.
a. Rencana Operasional
Rencana operasional adalah rencana
yang secara sistematis dikembaqngkan dan diturunkan dari perencanaan yang lebih
luas. Rencana operasional dibuat untuk merinci rencana strategis, jangka
panjang, atau jangka menengah. Misalnya, rencana jangka panjang menetapkan
kenaikan jumlah karyawan sebesar 15% dan rencana jangka menengah menentukan
bahwa 8% dari kenaikan tersebut harus dicapai dalam 4 tahun mendatang, maka
rencana jangka pendek operasionalnya mungkin meningkatkan jumlah karyawan
sebesar 2% tahun ini.
b. Rencana Reaksi
Rencana Reaksi adalah rencana yang
didesain untuk memberikan reaksi atas situasi/keadaan yang tidak terduga. Keadaan tersebut mungkin
situasi yang diinginkan ataupun tidak dan reaksi atas situasi/keadaan tersebut
mungkin sesuai atau mungkin tidak sesuai. Misalnya, seorang investor asing
mempunyai rencanaq jangka pendek untuk menginvestasikan dananya di sector
perbankan Indonesia, di mana salah satu bank sedang memerlukan dana untuk
memenuhi kewajiban keuangan. Adalah suatu kebetulan bagi investor tersebut
untuk memberikan dananya di bank tersebut karena melihat potensi bank tersebut
yang baik.
4.
Perencanaan
Dekade
Perencanaan
decade merupakan bagian dari perencaan jangka penjang dengan interval periode
waktu 10 tahun, namun perencaan decade bukanlah perencaan strategis. Jadi,
dapat di katakana bahwa rencana decade pastilah rencana jangka panjang tetapi
rencana jangka pangjang belum tentu rencana dekade. Rencana jangka panjang bisa bervariasi di atas 2, 3, 5, 10, atau 15
tahun, sedangkan perencanaan dekade berselang 10 tahun pertama, 10 tahun kedua,
dan seterusnya.
5.
Perencanaan
Tahunan
Perencanaan
tahunan merupakan proses perencanaan untuk satu periode waktu yaitu satu tahun.
Perhatian perusahaan lebih terpusat pada perencanaan tahunan karena perencanaan
tersebut juga menunjang pelaksanaan rencana jangka panjang. Rencana pemasaran
tahunan berkaitan dengan tujuan pemasaran dan strategi-strategi untuk suatu
prodok, ini produk, atau keseluruhan perusahaan untuk satu tahun, proyeksi
laba/rugi, anggaran operasional (penjualan, prodeksi, biaya administrasi, biaya
distribusi, promosi, penelitian, pemeliharaan), serta anggaran finansial
(anggaran kas, piutang, utang, penyusutan aktiva).
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan
pada saat menyusun perencanaan adalah bagaimana menyeimbangkan dan
mengintegrasikan rencana-rencaqna tersebut.
D. Perencanan Produksi Berdasarkan Perencanaan
Pemasaran
1.
Mempersiapkan Perencanaan Produksi
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mempersiapkan perencanaan produksi, yaitu sebagai beikut :
a.
Perencanaan produksi harus menyangkut
kegiatan di masa mendatang
b.
Perencanaan produksi harus mempunyai
jangka waktu tertentu
c.
Perencanaan produksi harus
mernpersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan-bahan, metode yang dipenlukan,
dan sebagainya.
d.
Perencanaan produksi harus dapat
mengoordinasikan kegiatan produksi dengan kegiatan bagian
e.
Perencanaan produksi harus menentukan
jumlah dan jenis produknya, modelnya, kualitasnya, ukurannya, bentuknya, dan
sebagainya
f.
Perencanaan produksi harus disesuaikan
dengan tujuan perusahaan.
g.
Rencana kerja harus sederhana dan dapat
dimengerti, serta dapat dilaksanakan.
2.
Faktor –faktor
Perencanaan Produksi
faktor -faktor yang
perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam perencanaan produksi sebagai berikut.
a.
Jenis. sifat, dan kualitas barang-barang
yang akan diproduksi.
b.
Barang-barang tahan lama atau tidak.
c.
Sifat permintaan terhadap barang-barang
yang akan dihasilkan.
d.
Bagaimana kegiatan produksi akan
dimulai.
e.
Berapa jumlah pekerja yang dibutuhkan
dalam proses produksi
f.
Peralatan dan perlengkapan apa yang
diperlukan.
g.
Peralatan persediaan seperti apa yang
dibutuhkan perusahaan.
h.
Jenis lini produk
i.
Banyaknya bauran produk (product mix)
yang akan diterapkan.
j.
Siapa saja yang membeli produk tersebut
k.
Berapa banyak produk yang akan dibeli
konsumen.
l.
Di mana produk akan dibeli konsumen.
m.
Apa
tujuan dan pembelian produk tersebut.
E. Perencanaan Produk Baru
Produk baru adalah
produk yang berbeda dengan produk yang telah dipasarkan oleh sebuah rusahaan.
Produk baru pada dasarnya berbeda dengan produk yang telah ada di pasacjProduk
bani dapat berupa produk yang betul-betul baru (asli), méniru produk yang sudah
beredar di aran, atau memodifikasi hasil produksinya sendiri (produk
sebelumnya).
Beberapa alasan mengapa
perusahaan merencanakan produk baru, yaitu
:
·
ingin mempertahankan kedudukan
perusahaan di pasar
·
memanfaatkan sisa bahan’mentah yang
tidak terpakai lagi,
·
banyaknya persaingan
·
ingin meningkatkan pendayagunaan
fasihitas produk, dan
·
banyaknya pelanggan/konsumen yang
menyarankan perlunya produk baru.
1.
Penyusunan Perencanaan Produk Baru
Hal-ha!
yang peru diperhatikan dalam menyusun perencanaan produk baru adalah sebagai
berikut.
a. Analisis pasar
Perusahaan harus segera membuat
produk baru ketika hash penelitian terhadap pasar menunjukkan gejaf a bahwa
konsumen memerlukan inovasi atau penyegaran akan suatu produk.
b. Analisis situasi
Mengingat perkembangan pasar dan
setera konsumen yang selalu berubah, terkadang pembeli bosan terhadap suatu
barang tertentu. Pada saat ituah perusahaan perlu segera mengubah produk lama
den gan produk baru.
c. Pemilihan petugas
Salah satu faktor yang sangat
penting adaah menentukan siapa yang menjadi penanggung jawab perencanaan.
Pemilihan yang saah akan menyebabkan gagalnya tujuan dan akan menghancurkan
sumber daya yang ada, sekaligus menghancurkan perusahaan. Pemilihan orang yang
tepat menghasilkan kemungkinan keberhasilan jauh lebih besar dibandingkan
memilih orang yang tidak tepat.
d. Diagnosis pada proses pembelian
Berdasarkan transaksi pembeiian
barang atau jasa dan beberapa toko yang dijadikan sampe! pengamatan, dapat ditefiti
dan diperhatikan tingkat selera konsumen terhadap barang atau jasa yang
ditawarkanf Pada saat tersebut perusahaan dapat mendiagnosis tingkat kebosanan
terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.
e. Pengetahuan tentang karakter pembeli, situasi
okasi, demografi, sikap hidup, perubahan keinginan pembeli, dan pusat-pusat
pembelanjaan adalah faktor yang harus diketahui sebelum merencanakan produk
baru.
2. Persiapan Perencanaan Produk Baru
a.
Prosedur persiapan
Prosedur
persiapan penciptaan produk baru prosedurnya adaah sebagai berikut.
1) Persiapan
Dalam persiapan penciptaan produk
baru, perlu ditentukan produk seperti apa yang akan dibuat. Untuk memperoleh
gagasan/ide mengenai produk baru, perusahaan dapat mempertimbangkan masukan dan
para pembeli, atau dengan mendorong para karyawan untuk ikut serta memikirkan
gagasan produk baru.
2) Pényaringan gagasan
Setelah mengumpulkan berbagai
gagasan produk baru, tahap selanjutnya adalah penyaringan gagasan. Tujuan utama
penyaringan gagasan tentang produk baru adalah untuk mendapatkan gagasan yang
paling baik dan tepat di dalam pembuatan perencana produk baru.
3) Analisis gagasan
Selanjutnya, perusahaan harus
melakukan analisis terhadap gagasan produk baru tersebu dan berbagal macam
aspek usaha. Analisis gagasan produk baru yang dianggap paling penting atau
perlu hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut.
·
Potensi
permintaan terhadap produk baru,
·
jumlah penjualan minimal terhadap produk
baru,
·
jumlah pemasaran minimal terhadap produk
baru, dan
·
kemampuan produk baru dalam mendatangkan
laba atau keuntungan.
4) Percobaan produk baru
Dalam percobaan produk baru
terdapat dua hal yang sangat penting, yaitu sebagai berikut.
·
Selama tahap persiapan akan terjadi
sesuatu perpindahan sifat persiapan dad tahap pengolahan gagasan menjadi suatu
kegiatan yang Jebih konkret.
·
Perusahaan dapat menghasilkan suatu
produk baru yang secara teknis dan komersial dapat dipertanggungjawabkan.
5) Uji coba produk baru
Sebelum produk baru siap
dipasarkan, penting untuk dilakukan uji coba terlebih dahulu. Adapun alasan
perusahaan mengadakan uji coba terhadap produk baru adalah sebagai berikut.
·
untuk meningkatkan pengetahuan tentang
potensi pasar,
·
sebagai tes pendahuluan terhadap
pemasaran produk baru,
·
untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang
terjadi pada produk baru,
·
untuk mengetahui distribusi yang tepat
bagi produk baru,
·
untuk memahami berbagai jenis segmentasi
pasar,
·
untuk memahami berbagai target pasar,
·
untuk mengetahui berbagai bauran
pemasaran yang diperlukan.
b.
Tahap komersialisasi
Komersiatisasi
merupakan proses memperkenalkan produk baru kepada para penyalur dan pembeli,
yaltu mengenai kemasan merek, harga, promosi (harga jual), distribusi, dan
sebagainya. Adapun tujuan dan tahap komersialisasi adalah untuk mencari
penyalur yang bersedia menyalurkan dan melakukan penyimpanan persediaan produk
baru serta membujuk para konsumen atau para pembeli akhir agar bersedia membeli
produk baru.
c.
Keputusan melakukan komersialisasi
Hal-hal
yang memengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan komersialisasi adalah
sebagai berikut.
1) Pengaruh waktu
Apabila produk baru merupakan
pengganti produk lama, maka produk baru tersebut pada saat perkenalannya akan
tentunda sementara karena persediaan produk lama harus dihabiskan melalui
penjualan. Apabila permintaan produk baru dipengaruhi oieh faktor musim, produk
baru tersebut jangan diperkenalkan sebelum saatnya tiba atau tepat.
2) Strategi geografis
Bagi perusahaan kecil, pemasaran
produk baru akan ditujukan ke suatu kota yang dipandang akan memberikan harapan
balk dan melakukan kampanye kilat untuk mendapatkan bagianlpangsa pasar.
Kemudian perusahaan itu akan menyebarkan pemasarannya ke kota-kota lainnya
setelah mendapat landasan tempat berpijak yang baik. Sedangkan perusahaan yang
besar pada umumnya akan memperkenalkan produk baru pada daerah yang Iebih luas
dan besar, lalu bergerak ke daerah-daerah lainnya.
3) Calon sasaran pembeli
Calon sasaran pembeli potnsiaI
untuk produk baru harus mencakup ciri khas berikut.
·
Merupakan penyambut dan suatu produk
baru.
·
Dapat dicapai dengan biaya yang rendah.
·
Hendaknya dapat memberikan respon
positif tentang kebaikan produk baru.
·
Merupakan konsumen besar dan produk baru
yang dibutuhkannya.
4. MENERAPKAN
PRINSIP-PRINSIP BAURAN PEMASARAN
A. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing
Mix)
Bauran pemasaran merupakan suatu
startegi perusahaan yang menekankan bagaimana cara menjual produk seefektif
mungkin, berdasarkan data yang diperoleh dan dikumpulkan baik melalui proses
komputerisasi maupun daya yang dikoleksi melalui konsumen, agar proses
penjualan berjalan lancar.
Kegunaan bauran
pemasaran bagi perusahaan yaitu dapat membuat perencanaan di bawah suatu garis
kebijakan. Dalam hal ini perusahaan
tidak akan ketinggalan dalam menentukan ehijakan dalam persaingan penguasaan
pasar.
B. Prinsip-Prinsip Rauran Pemasaran (Marketing
Mix) dan Penerapannya
Kegiatan dalam
pemasaran menyangkut empat jenis tindakan, yaitu tindakan mengenai produk,
harga, lokasildistribusi, serta promosi yang penlu dipikirkan
strategi-stnateginya masing masing. Strategi-strategi ini dikenal dengan
istilah bauran pemasanan/marketing mix atau strate (product, price,
place, dan promotion).
1) Strategi Produk (Product)
Strategi produk
merupakan strategi yang pertama kali dilaksanakan oleh perusahaan berkaitan
dengan penyediaan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Menurut wujudnya,
produk dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu produk yang berwujud dari
produk yang tidak berwujud. menurut wujudnya, produk dapat digolongkan menjadi
dua jenis, yaitu produk yang berwujud dar produk yang tidak berwujud.Produk
yang berwujud disebut barang karena secara fisik bisa diNhat atau diraba
wujudnya, seperti buku, meja kursi, rumab, dan mobil: Produk yang tidak
berwujud disebut jasa. Jasa adalah
setiap layanan yang berbentuk pekerjaan
atau prestasi yang diperjualbelikan, yang ditawarkan perusahaan untuk
dimanfaatkan oleh konsumen.
Dalam perencanaan
produk, dapat juga dikombinasikan dengan jasa pelayanan atau manfaat tambahan
sehingga menjadi produk yang sempurna.
a. Menentukan logo dan moto
Logo maupun morn harus
dirancang dengan benar. Logo merupakan huruf atau lambang,yang mengandung
makna, terdiri atas satu kata atau Iebih sebagai lambang atau nama perusahaaa.
Moto merupakan kalimat, frasa, atau kata yang digunakan sebagai semboyan,
pedoman, atau prinsip, atau dapat juga berupa kalimat, frasa, atau kata yang
tertera di atas sesuatu yang menggambarkan sifat atau kegunaan benda itu. Logo dan moto yang dibuat perusahaan
hendaknya Harus memiliki arti (dalam arti positif), menarik perhatian, dan
mudah diingat.
b. Menciptakan merck
Merek merupakan suatu
Hal penting bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan dan
sebagai pembeda dan produk pesain Pengertian merek sering diartikan sebagai
nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi dan sernuanyagar merek mudah
dikenal masyarakat, maka merek, harus mudah diingat, terkesan hebat dan modern,
memiliki arti (dalam arti positif), dan menarik perhatianjContohnya Indomie.
Saat mendengar merek Indomie’ maka orang akan langsung mengasosiasikan merek
tensebut dengan mi instan.
c.
Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan
pembungkus suatu produk. Semasan yang bagus dan menarik juga mampu
memperlihatkan nilai tertentu dan mempermudah konsumen dalam memilih barang.
Dalam membuat kemasan
produk, beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
·
Harus dapat melindungi produk dan
kerusakan, kotor, dan kehilangan isi.
·
Bersifat ekonomis dan praktis bagi
kegiatan pendistribusian produk tersebut, artinya mudah dibawa dan disimpan
namun dengan biaya yang relatih murah Ukuran kemasan sesuai dengan kehendak
pembeli, baik besar kecilnya maupun bentuknya.
·
Kemasan hendaknya mampu memberikan aspek
deskriptif mengenai merek, kualitas, rasa dan campuran atau komposisi yang
terdapat dalam produk tersebut.
·
Kemasan hendaknya mempunyai citra dan
aspek seni.
d.
Memberikan label
Label merupakan sesuatu
yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan bagian dan kemasan. Pada label,
harus dijelaskan siapa yang membuat, di mana kajian dibuat, cara
menggunakannya, waktu kedaluwarsa dan informasi lainnya.
e. Strategi Harga (Price)
Harga dapat
didefinisikan sebagai sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan inilah
kombinasi dan barang serta pelayanannya; atau dengan kata lain harga adalah
sejumlah pengganti dalam pertukaran barang dan jasa.Penentuan harga menjadi
sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah tu faktor
penyebab laku tidaknya suatu produk ditawarkan. Tujuan penentuan harga adalah
sebagai berikut.
a. Untuk bertahan hidup
Harga lual ditentukan
semurah mungkin dengan rnaksud agar produk yang ditawarkar di pasaran, dengan
pertimbangan harga murah tapi masih dalarn kondisi yang menguntungkan.
b. Untuk memaksimalkan laba
Kebanyakan perusahaan
menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghas keuntungan
setinggi-tingginya. Perusahaan menetapkan tingkat harga tertentu dengan
mengharapkan meningkatnya penjualan sehingga laba pun dapat ditingkatkan. Dalam
Hal ini, perusahaan lebih menekankan keuntungan jangka pendek. Penentuan harga
biasanya dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
c.
Untuk memperbesar pangsa pasar (market share)
Perusahaan yang
memiliki bagian pasar yang dominan akan menikmati biaya yang rendah dan
keuntungan jangka panjang yang tinggi. Setiap perusahaan berusaha keras unt
mendapatkan bagian pasar terbesar dengan cara menurunkan harga jual serendah
mungki Penentuan harga murah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan
dan dihara pula pelanggan dan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
d. Untuk mutu produk
Harga jual yang
ditetapkan perusahaan memberikan kesan bahwa
produk yang ditawark memiliki kualitas yang tinggi atau Iebih baik dar kualitas
pesaing. Biasanya harga ditentukan setir mungkin, karena masih ada anggapan di
antara konsumen bahwa produk yang berkualitas adalab produk yang harganya lebih
tinggi.
e. Karena pesaing
Dalam hal ini harga
jual ditentukan dengan melihat harga pesaing. Perusahaan menetapkan harga juat
yang tidak lebih tinggi daripada harga pesaing, tujuannya adalah untuk
memperoleh jumlah konsumen yang lebih
banyak.
3. Strategi Lolcasi (Place)
Penentuan lokasi dan
distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung juga sangat penting. Sarana
dan prasarana harus memberikan rasa nyaman dan aman kepada seluruh konsumennya.
Pertimbangan-pertimbangan
yang perlu diperhatikan dalam rnemilih dan menentukan lokasi perusahaan adalah
sebagai berikut.
·
Kedekatan dengan kawasan industri.
·
Kedekatan dengan lokasi perkantoran.
·
Kedekatan dengan lokasi pasar.
·
Kedekatan dengan pusat pemerintahan.
·
Kedekatan dengan lokasi perumahan atau
masyarakat.
·
Jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
·
Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan,
listrik, dan lain-lain).
Setelah barang selesai
dibuat dan slap untuk dipasarkan, maka angkah pemasaran selanjutnya adalah
menentukan rute atau metode distribusi yang akan dipakai untuk menyalurkan
produsen konsumen. Rute atau metode yang digunakan untuk menyalurkan barang dan
perusahaan ke konsumen dinamakan saluran distribusi. Beberapa macam perantara,
yaitu:
·
Pedagang besar yang menjual barang
kepada pengecer, atau pedagang besar lain.
·
Pengecer yang menjual barang kepada
pembeli akhir.
·
Agen yang mempunyai fungsi hampir sama
dengan pedagang besar.
4.
Strategi Promosi (Promotion)
Agar konsumen tahu
bahwa bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
mereka, maka melakukan kegiatan promosi merupakan suatu keharusnya Promosi
adalah atau usaha dan pemasar (produsen) daam menginformasikan dan mempengaruhi
konsumen atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkan. Dalam kegiatan
promosi, setiap perusahaan berusaha memperkenalkan dan menawarkan produk barang
dan jasa yang mereka miliki, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tujuan promosi di
antaranya menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan, berusaha
menarik calon konsumen yang baru, serta mempertahankan konsumen lama Perusahaan
dapat menggunakan salah satu atau mengombinasikan berbagai sarana promosi atau
disebut juga dengan bauran promosi (promotion
mix) yang terdiri dan iklan (advertising),
promosi penjualan (sales romotion),
publisitas (publicity), penjualan
personal (persona selling), pemasaran
langsung (direct marketing), dan
media interaktif (interactive media).
5.
MENERAPKAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI PENJUALAN
A. Pengertian
Sistem Informasi Penjualan
Sistem informasi penjualan terdiri dari unsur-unsur
berikut.
§ Sistem,
adalah suatu kumpulan elemen di mana antara elemen-elemen tersebut memiliki
hubungan dan ditujukan ke arah pencapaian bersama.
§ Informasi,
adalah hasil dan pengolahan data yang terorganisasi menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi pihak yang menerirnanya serta menggambarkan suatu kejadian yang
nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
§ Penjualan,
adalah suatu proses kegiatan penyerahan barang atau jasa yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak yang terkait dalam kegiatan tersebut.
Maka, sistem informasi
penjualan dapat diartikan sebagai kesatuan pengolahan data penjualan yang
terintegrasi dan saling melengkap. Sistem informasi menghasilkan output, baik dalam bentuk gambar, suara,
maupun tulisan. Output tersebut menjadi salah satu alat bantu untuk mendukung I
pengambilan keputusan mengenai penjualan, seperti rnemperkenalkan suatu produk,
baik barang atau pun jasa.
B.
Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Konsep penjualan dan
konsep pemasaran pun mempunyai pengertian yang lebih jelasnya, simak uraian
berikut :
1.
Konsep
Penjualan (Sales Concept)
Konsep penjualan adalah
suatu konsepsi yang dimiliki produsen yang mendasarkan orientasi produk dan
onientasi kegiatan penjualan. Konsep penjualan merupakan upaya yang lebih menitikberatkan lancarnya penjualan, narnun
kêkuasan konsumen kurang diperhatikan. Asumsi
yang digunakan dalam konsep penjualan antara lain:
a.
Konsumen cenderung rnembeli barang yang
dianggap penting terlebih dahulu dan mengabaikan membeli barang yang dianggap
kurang penting.
b.
Konsumen perlu dipengaruhi dengan suatu
alat yang dapat menimbulkan minat
membeli.
c.
Tugas perusahaan adalah menarik minat
dan mempentahankan langganan.
2.
Konsep
Pemasaran (Marketing Concept)
Pemasaran adalah sistem
keseluruhan dan kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, serta mendistribusi kan barang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Konsep pemasaran adalah
konsepsi produsen yang berpandangan bahwa untuk menguasai pasar harus dapat
nienyediakan produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, serta memuaskan
konsumen. Kegiatan penjualan hanya berlangsung ketika telah produksi dalam
konsep pemasaran, kegiatan pemasaran berlangsung mulai dari sebelum produk
dibuat sampai dengan produk telah sampai ke tangan konsumen. Konsep pemasaran dapa
sebagai berikut.
Asumsi yang digunakan
dalam konsep pemasaran, yaitu:
a.
Konsumen dapat dibedakan dan
dikelompokkan ke dalam pasar/segmen yang berbeda, tergantung pada kebutuhan dan
keinginan perusahaan.
b.
Konsumen hanya akan memilih penawaran
yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
c.
Tugas perusahaan adalah meneliti dan
menentukan pasar yang menjadi sasaran, serta mengembangkan penawaran melalui
program pemasaran yang efektif untuk menarik minat dan mempertahankan
langganan.
C. Sistem Penjualan Sederhana dan Sistem
Penjualan Modern
1.
Sistem Penjualan Sederhana
Penjualan biasanya
dilakukan secara langsung. Transaksi dilakukan secara langsung antara pembeli
dan penjual tanpa ada peran perantara dalam penjualannya. Barang langsung
dijual di pasar tanpa mengetahui apakah barang tersebut dibutuhkan pasar atau
tidak. Barang langsung diserahkan, dan pembeli membayar sesuai dengan harga
yang telah disepakati. Contoh sistem penjualan sederhana adalah pasar
tradisional.
2.
Penjualan Modern
Dalam sistem penjualan
modern, penjual terlebih dahulu mengadakan analisi pasar. Penjualan bisa
dilakukan lewat berbagai media seperti surat, telepon atau pun internet. Alat
pembayaran yang dipakai untuk pembayarannya pun bermacam-macam. Dalam sistem
penjualan modern, banyak lembaga yang tenlibat dan sangat berperan dalam
pemasaran produk, di antaranya perwakilan perusahaan (manufacturer’s representative); pedagang besar (wholesaler); pedagang perantara (merchant middleman); agen perantara (agent middlemen); dan wakil penjualan (sales representative).
Selain lembaga tersebut
ada juga kelompok lain yang ikut berperan, antara lain:
a.
Fasilitator yaitu badan yang ikut
memperlancar pelaksanaan kegiatan perusahaan. Misalnya bank, pergudangan, dan
pengangkutan.
b.
Pemasok (supplier), yaitu pihak yang menyediakan dan memasok bahan baku
maupun bahan pembantu.
c.
Pesaing (competitor), yaitu perusahaan lain yang ikut memenuhi kebutuhan
pasar yang sama dan menggunakan jalur yang sama sehingga mempengaruhi
perusahaan.
d.
Lingkungan, meliputi teknologi,
perekonomian, kebudayaan, dan kebijakan pemerintah.
D.
Penerapan Sistem Informasi dan Teknologi Penjualan
Penerapan sistem
mnformasi dan teknologi penjualan dapat dilakukan dengan sistem penjualan
angsung dan sistem penjualan tidak langsung.
1.
Penjualan
Langsung
Penjualan langsung
merupakan cara penjualan di mana penjual bérhadapan atau bertemu muka langsung
dengan calon pembeli atau langganannya. Pembeli dapat mengemukakan
keinginannya, bahkan sering terjadi tawar-menawar untuk mencapai kesesuaian.
Penjual merupakan penghubung dan wakil perusahaan dalam menghadapi pembeli.
Penjualan langsung dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penjualan melalui
toko dan penjualan di luar toko.
a.
Penjualan
melalui toko
Penjualan melalui toko sering dilakukan untuk
penjualan eceran. Namun, tidak berarti bahwa penjualan eceran selalu dilakukan
melalui toko. Penjualan dalam partai besar dapat juga dilakukan oleh penjual
yang memiliki toko. Dalam penjualan ini, pembeli harus datang ke toko untuk
mendapatkan kebutuhannya. Jadi, transaksi jual beli dilakukan antara penjual
dan pembeli di toko.
b.
Penjualan
di luar toko
Penjualan di luar toko dapat dilakukan oleh tenaga
penjual sebuah perusahaan, para pedagang kaki lima, ataupun oleh para penjaja
keliling yang menawarkan barangnya ke rumah-rumah konsumen. Cara seperti mi
tidak hanya dilakukan oleh para pengecer atau pengusaha kecil saja, pengusaha
besar juga sering melakukannya.
2.
Penjualan
Tidak Langsung
Penjualan tidak
Iangsung adalah cara penjualan yang sermng digunakan saat i. Dengan
nemanfaatkan teknologi yang canggih, penjual dan pembeli dapat bertransaksi
dengan mudah dan cepat tanpa harus berhadapan langsun. Segala informasi tentang
produk dapat diperoleh melalui telepon (telemarketing),
mesin penjual otomatis, dan internet. Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya
penjualan tidak langsung, antara lain:
·
keterbatasan waktu yang dirniliki oleh
pembeli maupun penjual,
·
jarak antara lokasi penjual dengan
pembeli cukup jauh,
·
respon masyarakat terhadap sebuah ikian
atau katalog,
·
penghernatan biaya promosi bagi
perusahaan jika dibanding penggunaan tenaga penjual melalui pintu-ke-pintu/door-to-door.
a.
Pénjualan melalui telepon (telemarketing)
Penjualan melalui
telepon (telemarketing) adalah suatu
saluran pemasaran yang menggunakan sarana telekomunikasi untuk berhubungan
dengan pelanggan atau pun calon pelanggan dalam mengkomunikasikan produk yang
dimiliki oleh perusahaan. Penjualan melalui telepon merupakan salah satu cara
yang efektif dalam bertransaksi. Pembeli dapat memesan barang yang diinginkan
tanpa harus datang langsung ke toko. Transaksi jual beli dapat dilakukan baik
untuk luar kota ataupun dalam kota dan dapat dilakukan dengan cepat. Contohnya
penawaran kartu kredit.
b.
Penjualan dengan mesin penjual otomatis (vending
machine)
Penjualan dengan mesin
penjual otomatis dapat dilakukan untuk jenis produk yang relatif kecil
bentuknya, seperti perrnen, minuman ringan, atau boneka. Dengan memasukkan koin
atau uang logam ke dalam mesin, pembeli akan mendapatkan produk yang diinginkan
setelah menekan tombol yang telah disediakan. Mesin penjual otomatis di
letakkan di tempat-tempat strategis seperti pusat perbelanjaan, tempattempat
hiburan, stasiun, dan halte bis.
c.
Penjualan melalui internet
Penjualan melalui
internet sangat potensi untuk memasarkan produk ke seluruh dunia. Produsen
dapat menjual produknya dengan memanfaatkan internet selama 24 jam penuh, tanpa
harus selalu menunggui tokonya. Harga semua produk barang dan jasa bisa dijual
melalui internet, seperti pakaian, parfum, tas, jasa pengiriman barang, dan
jasa maskapai penerbangan. Konsumen dapat dengan mudah membuka sistem online
yang ditayangkan produsen dan memilih produk yang diinginkan dengan leluasa.
Penjualan melalui
internet dikenal dengan istilah toko online, e-commerce, web store,
ataupun virtual store. Toko online
adalah tempat terjadinya aktivitas perdagangan atau jual beli barang atau jasa
yang terhubung ke dalam suatu jaringan internet.
1) Jenis-jenis toko online
Toko online dapat dibedakan berdasarkan
pemilik, produk, harga pembuatan, kegiatan yan dilakukan, dan target pasar.
(a)
Berdasarkan pemiliknya
Toko online dapat
dimiliki oleh perusahaan, kelompok/keluarga, maupun perorangan. Toko online
yang dimiliki oleh perusahaan atau kelompok cenderung memiliki pemba fungsi
yang lebih jelas untuk setiap pengelolanya. Ada yang bertugas sebagai pengelola
tampilan, pemasaran, pelayanan pelanggan, dan lain sebagainya.
(b) Berdasarkan produk yang dijual
Toko online tidak harus selalu menjual produk
barang berwujud seperti baju dan peralatan elektronik. Produk jasa juga dapat
dijual melalui toko online, seperti jasa pemasangan ikian dan jasa maskapai
penerbangan. Produk yang ditawarkan pun tidak harus selalu merupakan produk
hasil produksi sendiri, titipan barang perusahaan lain juga dapat dijual
melalui toko online.
(c) Berdasarkan harga pembuatannya
Promosi melalui toko online dapat dilakukan secara berbayar
maupun gratis. Berbagai buku elektronik (e-book), software telah diciptakan
untuk meningkatkan kemudahan dalam memiliki toko online, sehingga tidak jarang
ada toko online yang biaya pembuatannya gratis. Contohnya dengan menggunakan plaftorm blog, domain (kepemilikan), hosting, dan script os-commerce di fantastico.
(d)
Berdasarkan kegiatan yang dapat dilakukan
Berdasarkan
kegiatannya, toko online dapat dibedakan sebagai berikut.
· Sekedar
menampilkan barang (display)
Toko online mi biasanya menggunakan platform blog
seperti blogspot.com dan multiply.com. Pada toko online jenis ini, kegiatan
yang paling utama adalah pelayanan pelanggan yang selalu aktif dan responsif
apabila ada pengunjung yang menanyakan tentang produk yang dijual. Maklum saja,
pengunjung tidak bisa mandiri berbelanja.
·
Dapat berbelanja di toko online
Jika diibaratkan, toko online sudah hampir seperti
toko swalayan. Pengunjung dapat melihat produk, memilihnya, memasukkannya ke
keranjang belanja dan menghitungnya di kasir. Perbedaannya adalah pembayaran
dilakukan di luar toko online.
·
Bisa langsung melakukan pembayaran
Pembeli dapat berbelanja dan membayar produk yang
dibeli langsung di toko online ini. Pembayarannya biasanya mulai dan COD sampai
menggunakan payment gateway (jasa
perantara pembayaran) seperti PayPal, ClickBank, ecold, dan kartu kredit.
(e) Berdasarkan Target Pasar
Penentuan target pasar
juga harus dilakukan sebelum mengelola toko online. Siapa yang akan dijadikan
sasaran, apakah untuk anak-anak, remaja, dewasa, orang tua laki-laki perempuan?
ini sangat penting terkait tampilan produk yang akan ditawarkan.
2) Keuntungan penjualan melalul sistem online
a.
Menghemat biaya dalam hal promosi maupun
operasional. Promosi cukup dilakukan melalui media Internet dan tidak harus
menyewa atau membangun toko konvensional.
b.
Menghemat ruang penyimpanan. Perusahaan
hanya cukup rnerniliki contoh produk.
c.
Tidak perlu menggaji banyak karyawan
karena semua kegiatan dapat dikerjakan sendiri
d.
Mengurangi adanya piutang usaha karena
konsumen wajib membayar sebelum barang di kirim.
e.
Dapat dikerjakan dan rumah/kamar/gudang
asalkan memiliki akses Internet.
f.
Dapat dikerjakan oleh siapa pun, ibu
rumah tangga, mahasiswa, PNS, karyawan, maupun pensiunan.
g.
Waktu pengerjaan fleksibel, dapat
dikerjakan kapan pun dan tidak terikat jam kantor.
h.
Untuk barang dengan spesifikasi yang
sama, hanya diperlukan foto produk.
i.
Terdapat beragam alternatif pengiriman
barang karena berbagai jasa ekspedisi dengan tujuan nasional maupun
internasional menawarkan tarif yang bersaing.
j.
Sistem pembayaran lebih mudah dengan
transfer antar ATM, e-banking,
ataupun m-banking.
k.
Memberikan kemudahan bagi pembeli untuk
menemukan pemasok di luar kota.
l.
Memberikan kemudahan bagi pembeli dengan
harga kompetitif.
m.
Memberikan kemudahan bagi pembeli
menghemat waktu, cukup membeli dan rumah atau warnet bahkan melalul telepon
seluler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar